Citilink (PT
Citilink Indonesia) adalah sebuah maskapai penerbangan berbiaya murah dan anak
perusahaan Garuda Indonesia. Perusahaan ini berdiri tahun 2001 sebagai Unit
Bisnis Strategis (SBU) dan difungsikan sebagai salah satu alternatif
penerbangan berbiaya murah di Indonesia. Sejak tanggal 30 Juli 2012 Citilink
secara resmi beroperasi sebagai entitas bisnis yang terpisah dari Garuda
Indonesia setelah mendapatkan Air Operator Certificate (AOC). Citilink
beroperasi dengan 17 pesawat dengan logo, tanda panggil dan seragam baru. Bandara
penghubung utama maskapai ini adalah Bandar Udara Internasional Juanda di
Surabaya.
Analisis SWOT
yang terdiri dari Strength, Weakness, Opportunities dan Threats digunakan mengetahui
posisi strategis pada Citilink dengan mengambil kesempatan dalam dunia bisnis
dan menghindari ancaman yang ada. Analisa SWOT digambarkan sebagai berikut:
1) Strengths
ü
Memudahkan pelanggan dengan adanya satu harga.
1.
Harga tiket untuk rute Jakarta – Yogyakarta
Rp170.000
2.
Harga
tiket untuk rute Jakarta - Denpasar Rp 300.000
3.
Harga tiket untuk rute Kendari - Makasar Rp
250.000
ü
Memiliki sistem reservasi berbasis teknologi
informasi.
Dapat
reservasi melalui http://www.ga-citilink.com
ü
Toll Free.
Dapat
booking pada nomor 0807-1-454545 (pulsa lokal).
ü
Memiliki aksessibilitas dengan adanya pembelian
voucher via ATM, call center dan booking confirm via internet.
Adanya tata cara
pembelian:
1.
Booking melalui call center Citilink / website
Citilink.
2.
Citilink
merekomendasikan pembelian pin
Citilink melalui ATM (BCA dan Bukopin) / fasilitas klik BCA.
3.
Penumpang diharuskan untuk menghubungi kembali
call center untuk mengkonfirmasi nomor pin yang tertera pada kupon Citilink /
struk ATM tersebut.
ü
Memakai sistem ticket less.
Kartu Citilink adalah bukti bayar (bukan tiket) yang memiliki nomor seri
dan nomor identifikasi pribadi (pin) yang digunakan untuk menetapkan penerbangan.
Kartu Citilink berlaku selama 30 hari sejak tanggal pembelian.
2) Weakness
ü
Masih ada armada aircraft yang relatif lama.
Penggunaan aircraft tipe Fokker F –
28 yang berjumlah sekitar 3.
ü
Tidak sesuai antara kapasitas aircraft dengan demand pada rute – rute tertentu.
Kapasitas seat pada pesawat Boeing B737 – 300 adalah 148 dan pada
peak season, kapasitas
seat tidak mencukupi
permintaan pelanggan untuk
memakai jasa Citilink. Maka kapasitas pesawat berpengaruh pada pergerakan
Citilink untuk dapat meraih pangsa pasar.
ü
Belum mempunyai specific culture.
Citilink belum mempunyai ciri khas
yang menunjukkan brand image kepada konsumen. Contohnya adalah dalam pelayanan
jasa ke konsumen, Citilink belum memuaskan, maka akan terdapat rencana untuk
mengadakan sales on board untuk membentuk brand image Citilink.
ü
Belum disosialisasikan tata cara penerbangan
dengan Citilink.
Pada saat ini
Citilink menggunakan jasa agen didalam menawarkan jasanya dan kurangnya promosi
dengan memberikan petunjuk tata cara penerbangan via internet, klik BCA dan ATM
BCA dan Bukopin.
3) Opportunities
ü
Demand akan tipe aircraft baru naik.
Tipe
aircraft Boeing B737 – 400 yang
mempunyai kapasitas seat yang berjumlah 156 sehingga dapat menambah pendapatan
Citilink.
ü
Adanya peluang implementasi segera penggunaan
teknologi pada cara reservasi maupun check in.
Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat sehingga reservasi
dan check in tidak hanya melalui internet dan ATM, tetapi juga dapat
menggunakan SMS booking confirm.
ü
Peluang
peningkatan trafik yang
potensial dengan adanya
otonomi daerah.
Pada saat ini
Citilink membuka trafik penerbangan yang baru yaitu rute :
1. Rute penerbangan Jakarta – Medan.
2. Rute penerbangan Jakarta – Padang.
3. Rute penerbangan Jakarta – Ampenan.
ü
Penjualan melalui agen.
Agen yang bekerja sama dengan Citilink, diantaranya
adalah:
Jakarta:
1. Wisma Dharmala Sakti
Jl. Jend
Sudirman kav 32, phn: (021) 2512286, 2512288
2. Menara Bidakara
Jl. Gatot
Subroto kav 70-73, phn: (021) 83700820, 83700821
3. Hotel Dusit Mangga Dua Raya
Jl. Arteri
Mangga Dua Raya, phn: (021) 6127745, 6127748
Surabaya:
1. Jl. Tunjungan No 29, phn: (031) 5344082,
5349739
2. Bandara Juanda, phn: (031) 8688438, 8688439
Balikpapan:
Jl. Jend A Yani No 31, phn: (0524) 422300,
422301
Yogyakarta:
Hotel Ambarukmo
Jl. Laks Adisucipto, phn: (0274) 513818
ü
Adanya kartel.
Perjanjian / kesepakatan yang dilakukan kantor cabang Citilink di daerah
dengan perusahaan penerbangan lainnya. Seperti kerja sama Citilink dengan
perusahaan penerbangan yang berada di daerah Gorontalo.
4) Threats
ü
Krisis berkelanjutan di Indonesia.
Perekonomian
Indonesia sedang mengalami krisis, diantaranya adalah jumlah pengangguran
bertambah, nilai rupiah menurun dan berkurangnya penanam modal asing. Hal
tersebut dapat menghambat Citilink dalam mempromosikan jasanya kepada konsumen.
ü
Pelanggan
belum mengerti tata
cara reservasi dengan
menggunakan komputer (teknologi literate).
Cara
yang digunakan konsumen dalam mereservasi kursi penerbangan adalah menggunakan
call center dan ATM bahkan memesan secara langsung ke agen yang bekerja sama
dengan Citilink.
ü
Teknologi tinggi berkembang dengan cepat.
Perkembangan
teknologi yang cepat mengharuskan Citilink untuk mengikuti trend yang ada.
Contohnya kemajuan teknologi mobile communication dapat digunakan untuk
reservasi kursi penerbangan melalui sms.
ü
Masuknya pesaing baru.
Pesaing
baru yang mengancam Citilink adalah Batavia Air dan Express Air
ü
Perang harga.
Perbandingan
harga rute penerbangan Citilink dengan perusahaan penerbangan lain:
Harga rute
Citilink * Harga rute Lion Air
Jakarta – Balikpapan
Rp 500.000 Jakarta –
Balikpapan Rp 389.000
Jakarta –
Yogyakarta Rp 170.000 Jakarta
– Yogyakarta Rp 289.000
Jakarta –
Surabaya Rp 160.000 Jakarta - Surabaya
Rp 259.000
* salah satu
pesaing Citilink







Terimakasih untuk informasinya yaa, sangat berguna sekali. Saya Nurul Ulfa, salam kenal. Kalau boleh tau sumbernya dari mana yaa ? dan apa ini info terbaru mengenai Citilink yang di aplikasikan ke dalam analisa SWOT ?
BalasHapusTerima Kasih